Bupati Tinjau Lokasi Kebakaran Pasir Mayang
TANA PASER - Musibah kebakaran yang terjadi di Desa
Pasir Mayang, Kecamatan Kuaro, Senin (4/11), mendapat perhatian khusus
dari Bupati Paser Ridwan Suwidi. Bahkan, ditengah kesibukan yang cukup
padat, Bupati langsung mendatangi lokasi kebakaran untuk menemui warga
yang jadi korban dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 12.00 Wita
tersebut.
Didampingi Wabup Mardikansyah, Kapolres, Kasdim dan Ketua Pengadilan
Agama Tanah Grogot, serta sejumlah pejabat pemerintah, Bupati tidak
hanya melihat dari dekat lokasi kebakaran yang menghanguskan 72 bangunan
rumah warga di RT 4, RT 5 dan RT 10, tapi juga langsung menemui korban.
“Musibah kebakaran yang menimpa warga ini merupakan salah satu ujian
dari Allah. Karena itu, warga yang jadi korban agar bersabar dan tabah.
Insya Allah, pemerintah tidak akan tinggal dia atas peristiwa ini,”
ungkap Bupati dihadapan warga korban kebakaran.
Bahkan, kepada warga, Bupati mengatakan, Pemkab Paser segera memberi
bantuan pembangunan rumah bagi para korban. Semua bangunan rumah yang
akan dibantu pemerintah itu akan diseragamkan dengan ukuran 5 m x 6 m.
“Semua rumah yang terbakar segera kita bangunkan dengan kualitas rumah
layak huni. Semua diseragamkan sekaligus ditata lebih rapi dan tidak
terkesan kumuh. Jangan sampai ada yang menghadap ke hulu, ada yang
menghadap ke hilir. Jalan antar rumah diperlebar. Saya minta Pak Camat
supaya melakukan pendataan dengan cepat. Kalau ada kekurangan bantuan
tanggap darurat, segera laporkan ke BPBD, petugas kesehatan,” tandas
Bupati.
Bupati datang melalui jalur laut dari Desa Pondong menggunakan speed
boat milik Polres Paser dan PT Kideco Jaya Agung, sempat bertahan hingga
masuk waktu salat Magrib. “Kami semua ikut merasakan kesedihan para
korban. Karena itu, saya minta dinas terkait untuk segera mengambil
langkah-langkah sedini mungkin, sehingga beban para korban bisa lebih
ringan,” imbuhnya.
Sementara, Kades Pasir Mayang Agus Salim menjelaskan, musibah
kebakaran yang terjadi Senin menyebabkan 72 rumah yang ada di RT 4, RT 5
dan RT 10 ludes terbakar. Api berkobar mulai sekira pukul 12.00 Wita
dan baru berhasil dipadamkan empat jam kemudian.
“Adapun jumlah korban jiwa belum terdata secara keseluruhan.
Perhitungan sementara lebih dari 300 jiwa kehilangan tempat tinggal,”
tambahnya.
Dijelaskan, bahwa saat kebakaran, kondisi laut sedang surut, sehingga
kesusahan air untuk memadamkan api. Akibatnya, banyak korban yang
tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. Yang
tertinggal hanya pakaian yang menempel di badan.
“Sementara para korban tinggal di tenda yang disiapkan BPBD, sebagian
di pasar desa, menumpang di rumah saudara. Akses dari RT 5 ke RT 10
terputus. Sarana penghubung (jembatan kayu) habis terbakar,” beber Agus
Salim. (hms/hh/ind)
Komentar
Posting Komentar